ARTIKEL
TNI-Polri Harus Solid Jaga Perbatasan RI-RDTL
KEPALA Kepolisian
Repoblik Indonesia (Kapolri), Jenderal Pol. Drs. Badrodin Haiti meminta kepada
seluruh aparat Polri yang bertugas di wilayah perbatasan RI-RDTL untuk lebih
solid serta menjalin kerja sama yang baik dalam melaksanakan tugas. "Polri
dan TNI tingkatkan kerjasamanya dalam menjaga wilayah perbatasan ini,"
ungkap Kapolri Haiti dalam acara tatap muka bersama aparat Polri dan TNI ketika
meninjau pintu lintas batas Mota'ain perbatasan Indonesia-Timor Leste, Kamis
(7/5/2015).
Haiti meminta agar seluruh personel kepolisian yang bertugas di
perbatasan harus selalu bersinergi dengan personel TNI sehingga permasalahan
yang ada di perbatasan dapat diselesaikan dengan baik.
"Untuk seluruh personel Polri dan TNI yang bertugas di
wilayah perbatasan RI-RDTL agar tetap menjaga kedaulatan NKRI di perbatasan
ini," ujar Kapolri Haiti. Dia juga berpesan agar personel Polri dan TNI
dapat mengurangi kasus-kasus atau pelanggaran serta kerawanan hukum yang sering
terjadi diwilayah perbatasan RI-RDTL.
"Di tangan Anda, kita serahkan tugas dan tanggung jawab
menjaga perbatasan ini. Bangun koordinasi yang baik dengan berbagai pihak dan
ciptakan perdamaian di wilayah perbatasan ini," ungkap Haiti. "Saya
berharap agar peningkatan kesejahteraan aparat di wilayah perbatasan ini, bisa
diperbaharui secara bertahap," tambah Haiti.
Sementara itu, Panglima TNI, Jenderal TNI, Dr. Moeldoko dalam
arahannya menyampaikan terima kasih kepada aparat TNI dan Polri yang telah
menjaga dan mengawal wilayah perbatasan terdepan NKRI ini. "Untuk aparat
yang bertugas di perbatasan ini, berikan jaminan bahwa secuil tanah NKRI tidak
boleh dikuasai oleh negara asing," tegas Moeldoko.
Dalam kesempatan yang sama Pj. Bupati Willem Foni dalam sekapur sirih mengatakan kehadiran pimpinan TNI dan Kapolri di perbatasan RI-RDTL akan memberikan spirit/motivasi yang besar kepada TNI-POLRI dan masyarakat Belu di perbatasan untuk tetap mencintai dan menjaga kedaulatan NKRI.
"Selamat datang di Kabupaten Belu. Terima kasih telah
mengutus orang-orang terbaik yang bertugas menjaga bingkai NKRI di perbatasan
ini. Kehadiran TNI-POLRI telah membuat bangsa ini hebat dan elok. Mereka adalah
bingkai dari NKRI," ujar Willem Foni.
Willem Foni juga menyampaikan terima kasih kepada Panglima TNI
yang telah memberikan penghargaan kepada pemerintah Kabupaten Belu atas inovasi
serta partisipasi kerja sama dengan TNI, di mana perbatasan Kabupaten Belu
merupakan perbatasan teraman di dunia.
Usai memberikan pengarahan kepada para prajurit, Panglima TNI
dan Kapolri menyerahkan bingkisan kepada prajurit yang melaksanakan tugas di
perbatasan di antaranya Ipda Fernando Tilman dari Kompi Brimob dan Serka Martin
dari Satgas Pamtas RI-RDTL Yonif 514/R Kostrad. (humas setda belu/adv)
ANALISA
Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis
suatu bangsa, meliputi seluruh aspek kehidupan nasional yang terintegrasi,
berisi keuletan, dan ketangguhan serta mengandung kemampuan mengembangkan
kekuatan nasional dalam menghadapi segala tantangan, ancaman, hambatan, serta
gangguan dari luar maupun dari dalam, langsung maupun tidak langsung
membahayakan integrasi, identitas, kelangsungan hidupbangsa dan negara , serta
perjuangan mengejar tujuan nasionalnya.
Asas ketahanan nasional yaitu :
Asas Kesejahteraan dan Keamanan dapat dibedakan tetapi tidak dapat
dipisahkan dan merupakan kebutuhan manusia yang mendasar dan esensial. Dengan
demikian, kesejahteraan dan keamanan merupakan asa dalam sistem kehidupan
nasional. Tanpa kesejateraaan dan keamanan, sesitem kehidupan nasional tidak
akan dapat berlangsung. Kesejahteraan dan keamanan merupakan nilai intrinsik
yang ada pada sistem kehidupan nasuional itu sendiri. Kesejahtrean maupun
keamanan harus selalu ada, berdampingan pada kondisi apa pun. Dalam kehidupan
nasional, tingkat kesejahteraan dan keamanan nasional yang dicapai merupakan
tolok ukur Ketahanan Nasional
Asas Komprehensif integral Sistem kehidupan nasional mencakup segenap
aspek kehidupan bangsa secara utuh, menyeluruh, terpadu dalam perwujudan
persatuan dan perpaduan yang seimbang, serasi dan selaras dalam seluruh aspek
kehidupan. Sehingga ketahanan nasional mencakup ketahanan segenap aspek
kehidupan bangsa atau komprehensif dan integral.
Asas mawas
diri ke dalam dan keluar kehidupan nasional merupakan kehidupan bangsa yang salng berinteraksi
dengan lingkungan sekelilingnya. Dalam proses interaksi tersebut dapat timbul
beragai dampak yang bersifat positif maupun negative. Untuk itu diperlukan
sikap awas diri ke dalam dan keluar. Mawas ke dalam bertujuan menumbuhkan
hakikat, sifat dan kondisi kehidupan nasional itu sendiri berdasarkan
nilai-nilai kemandirian yang proporsional untuk meningkatkan kualitas derajat
kemandirian bangsa yang uket dan tangguh. Hal ini tidak berarti bahwa ketahanan
nasiona mengandung sikap isosiasi atau nasionalisme sempit. Mawas Diri ke luar
bertujuan untuk dapat berpartisipasi dan ikut berperan mengatasi dampak
lingkungan strategis luar negeri serta menerima kenyataan adanya saling
interaksi dan ketergantungan dalam dunia internasional.
Asas
kekeluargaan; mengandung keadilan, kearifan, kebersamaan, kesamaan, gotong royong , tenggang rasa,
dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Dalam asas ini dakui adanya perbedaan dan perbedaan tersebut harus dkembankan
secara serasi dalam hubungan kemitraan serta dijaga tidak berkembang menjadi
konflik yang bersifa antagonis yang saling menghancurkan.
Wilayah perbatasan di Indonesia terdiri atas
perbatasan darat, laut, dan udara. Wilayah Perbatasan Darat Indonesia
membentang sepanjang 2.924 km berbatasan dengan Malaysia, PNG, dan RDTL.
PENDAPAT/OPINI
Konsepsi ketahanan nasional
Indonesia adalah konsepsi pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan
penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang, serasi dan selaras
dalam selurh aspek kehidupan secara utuh dan menyeluruh serta terpadu
berlandaskan Pancasila, UUD 1945 dan wawasan nusantara. Konsepsi ini merupakan
pedoman untuk meningkatkan keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dengan pendekatan kesejahteraan dan
keamanan.
Selama itu, wilayah perbatasan seringkali diidentikan
dengan persoalan kedaulatan negara sehingga pengelolaannya pun sebagian besar
diserahkan pada TNI (Tentara Nasional Indonesia). Substansi RUU Kamnas tidak
secara khusus membahas persoalan pengelolan wilayah perbatasan, actor-aktor
keamanan khususnya TNI dan Polri yang menjadi subyek dalam RUU merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dalam pengelolaan wilayah perbatasan. Ketika persoalan
perbatasan hanya seputar peneggakan hokum ditetapkan sebagai ancaman bagi
keamanan nasional, maka bukan tidak mungkin actor yang paling siap dikerahkan
adalah TNI dan akibatnya wilayah perbatasan mengalami sekuritisasai.
Secara kasat
mata yang terjadi adalah meningkatnya tindak kejahatan di perbatasan (border
crime) seperti penyelundupan kayu (illegal logging), barang, dan obat-obatan
terlarang, perdagangan manusia (human trafficking), terorisme, serta masuknya
ideologi asing yang sedikit banyak memberikan dampak dan mengganggu kedaulatan
serta stabilitas keamanan di perbatasan negara. Selama ini, kawasan perbatasan
Indonesia hanya dianggap sebagai garis pertahanan terluar negara, padahal
seharusnya harus dijadikan sebagai halaman depan bagi negara ini. Oleh karena
itu pendekatan yang digunakan dalam mengelola perbatasan tidak hanya
mengedepankan pada pendekatan keamanan (security approach) semata, tetapi juga
menggunakan pendekatan kesejahteraan (prosperity) dan keamanan secara
berdampingan pada pengembangan wilayah perbatasannya seperti yang di lakukan di
beberapa negara tetangga. Mengingat kembali wilahaya RI-RDTL seperi kata Jokowi
meyakini potensi kelautan di perbatasan Indonesia (Belu) dan Timor Leste
cukup menjanjikan untuk diekspor. Ada beberapa jenis ikan yang memiliki potensi
pasar, namun selama ini belum dioptimalkan.
KESIMPULAN
Wilayah perbatasan
di Indonesia terdiri atas perbatasan darat, laut, dan udara. Wilayah Perbatasan
Darat Indonesia membentang sepanjang 2.924 km berbatasan dengan Malaysia, PNG,
dan RDTL. perbatasan Kabupaten Belu merupakan perbatasan teraman di dunia.
Salah satu asas ketahanan nasional yaitu Asas
Kesejahteraan dan Keamanan dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan
dan merupakan kebutuhan manusia yang mendasar dan esensial. Dengan demikian,
kesejahteraan dan keamanan merupakan asa dalam sistem kehidupan nasional. Tanpa
kesejateraaan dan keamanan, sesitem kehidupan nasional tidak akan dapat
berlangsung. Kesejahteraan dan keamanan merupakan nilai intrinsik yang ada pada
sistem kehidupan nasuional itu sendiri. Kesejahtrean maupun keamanan harus
selalu ada, berdampingan pada kondisi apa pun. Dalam kehidupan nasional,
tingkat kesejahteraan dan keamanan nasional yang dicapai merupakan tolok ukur
Ketahanan Nasional
Dengan demikian kesejahteraan dan keamanan adalah satu
kesatuan yang harusnya berjalan beriringan melihat daerah perbatasan RI-RDTL
memiliki potensi untuk meningkatkan kesejahteraan. Maka sebaiknya Indonesia dan
seluruh aparat ketahanan nasional dapat memberikan perhatian yang sama antara
keamanan dan kesejahteraan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar