Minggu, 07 Juni 2015

TNI-Polri Harus Solid Jaga Perbatasan RI-RDTL

ARTIKEL
TNI-Polri Harus Solid Jaga Perbatasan RI-RDTL
KEPALA Kepolisian Repoblik Indonesia (Kapolri), Jenderal Pol. Drs. Badrodin Haiti meminta kepada seluruh aparat Polri yang bertugas di wilayah perbatasan RI-RDTL untuk lebih solid serta menjalin kerja sama yang baik dalam melaksanakan tugas. "Polri dan TNI tingkatkan kerjasamanya dalam menjaga wilayah perbatasan ini," ungkap Kapolri Haiti dalam acara tatap muka bersama aparat Polri dan TNI ketika meninjau pintu lintas batas Mota'ain perbatasan Indonesia-Timor Leste, Kamis (7/5/2015).

Haiti meminta agar seluruh personel kepolisian yang bertugas di perbatasan harus selalu bersinergi dengan personel TNI sehingga permasalahan yang ada di perbatasan dapat diselesaikan dengan baik.

"Untuk seluruh personel Polri dan TNI yang bertugas di wilayah perbatasan RI-RDTL agar tetap menjaga kedaulatan NKRI di perbatasan ini," ujar Kapolri Haiti. Dia juga berpesan agar personel Polri dan TNI dapat mengurangi kasus-kasus atau pelanggaran serta kerawanan hukum yang sering terjadi diwilayah perbatasan RI-RDTL.

"Di tangan Anda, kita serahkan tugas dan tanggung jawab menjaga perbatasan ini. Bangun koordinasi yang baik dengan berbagai pihak dan ciptakan perdamaian di wilayah perbatasan ini," ungkap Haiti. "Saya berharap agar peningkatan kesejahteraan aparat di wilayah perbatasan ini, bisa diperbaharui secara bertahap," tambah Haiti.

Sementara itu, Panglima TNI, Jenderal TNI, Dr. Moeldoko dalam arahannya menyampaikan terima kasih kepada aparat TNI dan Polri yang telah menjaga dan mengawal wilayah perbatasan terdepan NKRI ini. "Untuk aparat yang bertugas di perbatasan ini, berikan jaminan bahwa secuil tanah NKRI tidak boleh dikuasai oleh negara asing," tegas Moeldoko.

Dalam kesempatan yang sama Pj. Bupati Willem Foni dalam sekapur sirih mengatakan kehadiran pimpinan TNI dan Kapolri di perbatasan RI-RDTL akan memberikan spirit/motivasi yang besar kepada TNI-POLRI dan masyarakat Belu di perbatasan untuk tetap mencintai dan menjaga kedaulatan NKRI.

"Selamat datang di Kabupaten Belu. Terima kasih telah mengutus orang-orang terbaik yang bertugas menjaga bingkai NKRI di perbatasan ini. Kehadiran TNI-POLRI telah membuat bangsa ini hebat dan elok. Mereka adalah bingkai dari NKRI," ujar Willem Foni.

Willem Foni juga menyampaikan terima kasih kepada Panglima TNI yang telah memberikan penghargaan kepada pemerintah Kabupaten Belu atas inovasi serta partisipasi kerja sama dengan TNI, di mana perbatasan Kabupaten Belu merupakan perbatasan teraman di dunia.

Usai memberikan pengarahan kepada para prajurit, Panglima TNI dan Kapolri menyerahkan bingkisan kepada prajurit yang melaksanakan tugas di perbatasan di antaranya Ipda Fernando Tilman dari Kompi Brimob dan Serka Martin dari Satgas Pamtas RI-RDTL Yonif 514/R Kostrad. (humas setda belu/adv)

ANALISA
Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis suatu bangsa, meliputi seluruh aspek kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi keuletan, dan ketangguhan serta mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi segala tantangan, ancaman, hambatan, serta gangguan dari luar maupun dari dalam, langsung maupun tidak langsung membahayakan integrasi, identitas, kelangsungan hidupbangsa dan negara , serta perjuangan mengejar tujuan nasionalnya.
Asas ketahanan nasional yaitu :
Asas Kesejahteraan dan Keamanan  dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan dan merupakan kebutuhan manusia yang mendasar dan esensial. Dengan demikian, kesejahteraan dan keamanan merupakan asa dalam sistem kehidupan nasional. Tanpa kesejateraaan dan keamanan, sesitem kehidupan nasional tidak akan dapat berlangsung. Kesejahteraan dan keamanan merupakan nilai intrinsik yang ada pada sistem kehidupan nasuional itu sendiri. Kesejahtrean maupun keamanan harus selalu ada, berdampingan pada kondisi apa pun. Dalam kehidupan nasional, tingkat kesejahteraan dan keamanan nasional yang dicapai merupakan tolok ukur Ketahanan Nasional
Asas Komprehensif integral  Sistem kehidupan nasional mencakup segenap aspek kehidupan bangsa secara utuh, menyeluruh, terpadu dalam perwujudan persatuan dan perpaduan yang seimbang, serasi dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan. Sehingga ketahanan nasional mencakup ketahanan segenap aspek kehidupan bangsa atau komprehensif dan integral.
Asas mawas diri ke dalam dan keluar kehidupan nasional merupakan kehidupan bangsa yang salng berinteraksi dengan lingkungan sekelilingnya. Dalam proses interaksi tersebut dapat timbul beragai dampak yang bersifat positif maupun negative. Untuk itu diperlukan sikap awas diri ke dalam dan keluar. Mawas ke dalam bertujuan menumbuhkan hakikat, sifat dan kondisi kehidupan nasional itu sendiri berdasarkan nilai-nilai kemandirian yang proporsional untuk meningkatkan kualitas derajat kemandirian bangsa yang uket dan tangguh. Hal ini tidak berarti bahwa ketahanan nasiona mengandung sikap isosiasi atau nasionalisme sempit. Mawas Diri ke luar bertujuan untuk dapat berpartisipasi dan ikut berperan mengatasi dampak lingkungan strategis luar negeri serta menerima kenyataan adanya saling interaksi dan ketergantungan dalam dunia internasional.
Asas kekeluargaan; mengandung keadilan, kearifan, kebersamaan, kesamaan, gotong royong , tenggang rasa, dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam asas ini dakui adanya perbedaan dan perbedaan tersebut harus dkembankan secara serasi dalam hubungan kemitraan serta dijaga tidak berkembang menjadi konflik yang bersifa antagonis yang saling menghancurkan.
Wilayah perbatasan di Indonesia terdiri atas perbatasan darat, laut, dan udara. Wilayah Perbatasan Darat Indonesia membentang sepanjang 2.924 km berbatasan dengan Malaysia, PNG, dan RDTL.
PENDAPAT/OPINI
Konsepsi ketahanan nasional Indonesia adalah konsepsi pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang, serasi dan selaras dalam selurh aspek kehidupan secara utuh dan menyeluruh serta terpadu berlandaskan Pancasila, UUD 1945 dan wawasan nusantara. Konsepsi ini merupakan pedoman untuk meningkatkan keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dengan pendekatan kesejahteraan dan keamanan.
            Selama itu, wilayah perbatasan seringkali diidentikan dengan persoalan kedaulatan negara sehingga pengelolaannya pun sebagian besar diserahkan pada TNI (Tentara Nasional Indonesia). Substansi RUU Kamnas tidak secara khusus membahas persoalan pengelolan wilayah perbatasan, actor-aktor keamanan khususnya TNI dan Polri yang menjadi subyek dalam RUU merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam pengelolaan wilayah perbatasan. Ketika persoalan perbatasan hanya seputar peneggakan hokum ditetapkan sebagai ancaman bagi keamanan nasional, maka bukan tidak mungkin actor yang paling siap dikerahkan adalah TNI dan akibatnya wilayah perbatasan mengalami sekuritisasai.
Secara kasat mata yang terjadi adalah meningkatnya tindak kejahatan di perbatasan (border crime) seperti penyelundupan kayu (illegal logging), barang, dan obat-obatan terlarang, perdagangan manusia (human trafficking), terorisme, serta masuknya ideologi asing yang sedikit banyak memberikan dampak dan mengganggu kedaulatan serta stabilitas keamanan di perbatasan negara. Selama ini, kawasan perbatasan Indonesia hanya dianggap sebagai garis pertahanan terluar negara, padahal seharusnya harus dijadikan sebagai halaman depan bagi negara ini. Oleh karena itu pendekatan yang digunakan dalam mengelola perbatasan tidak hanya mengedepankan pada pendekatan keamanan (security approach) semata, tetapi juga menggunakan pendekatan kesejahteraan (prosperity) dan keamanan secara berdampingan pada pengembangan wilayah perbatasannya seperti yang di lakukan di beberapa negara tetangga. Mengingat kembali wilahaya RI-RDTL seperi kata Jokowi meyakini potensi kelautan di perbatasan Indonesia (Belu) dan Timor Leste  cukup menjanjikan untuk diekspor. Ada beberapa jenis ikan yang memiliki potensi pasar, namun selama ini belum dioptimalkan.
KESIMPULAN
Wilayah perbatasan di Indonesia terdiri atas perbatasan darat, laut, dan udara. Wilayah Perbatasan Darat Indonesia membentang sepanjang 2.924 km berbatasan dengan Malaysia, PNG, dan RDTL. perbatasan Kabupaten Belu merupakan perbatasan teraman di dunia. Salah satu asas ketahanan nasional yaitu Asas Kesejahteraan dan Keamanan  dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan dan merupakan kebutuhan manusia yang mendasar dan esensial. Dengan demikian, kesejahteraan dan keamanan merupakan asa dalam sistem kehidupan nasional. Tanpa kesejateraaan dan keamanan, sesitem kehidupan nasional tidak akan dapat berlangsung. Kesejahteraan dan keamanan merupakan nilai intrinsik yang ada pada sistem kehidupan nasuional itu sendiri. Kesejahtrean maupun keamanan harus selalu ada, berdampingan pada kondisi apa pun. Dalam kehidupan nasional, tingkat kesejahteraan dan keamanan nasional yang dicapai merupakan tolok ukur Ketahanan Nasional

            Dengan demikian kesejahteraan dan keamanan adalah satu kesatuan yang harusnya berjalan beriringan melihat daerah perbatasan RI-RDTL memiliki potensi untuk meningkatkan kesejahteraan. Maka sebaiknya Indonesia dan seluruh aparat ketahanan nasional dapat memberikan perhatian yang sama antara keamanan dan kesejahteraan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar