Curah hujan yang masih ekstrem di beberapa daerah di
Indonesia menyebabkan tingginya tingkat kelembaban. Beberapa daerah mengalami
beberapa permasalahan pada rumah mereka. Salah satu permasalahan yang sering
terjadi yaitu rembesan air pada dinding. Rumah jadi lembab, tumbuh jamur, cat
dinding yang mengelupas atau menggelembung, dan bau tidak sedap di dalam
ruangan.
Penyebab rembesan:
Dalam mengatasi rembesan bocor pada dinding rumah ini tidak bisa sembarangan. Terlebih dahulu kita harus
mengidentifikasi apa penyebabnya, barulah kita bisa melakukan langkah-langkah
untuk menanggulanginya. Pada umumnya rembesan air yang terjadi disebabkan
beberapa hal seperti berikut:
1.
Plasteran luar dinding rumah tidak tahan air
(waterproof) dan tahan lembab. Hal ini menyebabkan air mudah meresap melalui
poripori dinding dan masuk ke dalam dinding rumah. Jika ini terjadi maka akan
muncul bercak hitam atau cat yang mengelupas dan menggelembung. Karena adanya
air yang terperangkap di antara dinding dan material cat.
2.
Munculnya retakan pada dinding juga menjadi
salah satu faktor air merembes. Retakan dinding luar maupun dalam bisa terjadi
pada proses pembuatan dinding yang kurang sempurna. Penyebabnya bisa campuran
material yang kurang baik, misal penggunaan semen dan pasar kurang tepat atau
material pasir yang banyak mengandung lumpur.
3.
Intesitas air yang tinggi dan terus menerus
mengenai dinding juga menyebabkan rembesan air. Misal area yang dekat Kamar
Mandi atau dinding eksterior yang sering terpapar hujan secara terus menerus.
Ini menyebabkan pemudaran pada cat dinding atau menyusutnya kualitas material.
Cara Mengatasi :
Apabila
tahapan finishing dilalui dengan benar, ada baiknya memproteksi kembali dengan
waterproofing. Material ini pun banyak dijual dipasaran dengan warna dan
kualitas yang beragam. Dengan double protection dinding diharapkan tahan air
dan lembab, karena pori-pori sudah tertutup secara sempurna.
Memperbaiki dinding yang terlanjur terkena rembesan air bisa dilakukan dengan material tambahan berupa waterproofing. Jika dinding yang rembes meninggalkan noda-noda tipis. Lakukan pengelupasan pada cat yang rusak, untuk kemudian diganti dengan waterproofing warna sesuai dengan selera. Jika kondisinya cukup parah, sebaliknya lakukan pengelupasan plasteran sampai terlihat dinding batam kemudian lakukan plasteran dan acian kembali. Material plasteran dan acian bisa menggunakan yang kemasan instan, karena di dalam material tersebut sudah bercampur zar aditif tambahan yang baik.
Memperbaiki dinding yang terlanjur terkena rembesan air bisa dilakukan dengan material tambahan berupa waterproofing. Jika dinding yang rembes meninggalkan noda-noda tipis. Lakukan pengelupasan pada cat yang rusak, untuk kemudian diganti dengan waterproofing warna sesuai dengan selera. Jika kondisinya cukup parah, sebaliknya lakukan pengelupasan plasteran sampai terlihat dinding batam kemudian lakukan plasteran dan acian kembali. Material plasteran dan acian bisa menggunakan yang kemasan instan, karena di dalam material tersebut sudah bercampur zar aditif tambahan yang baik.
Lakukan
proses finishing akhir dengan waterproofing warna untuk mendapat hasil
maksimal. Material ini bisa difungsikan sebagai pengganti cat, karena memiliki
warna yang bervariasi. Jika warnanya kurang sesuai, kita bisa menambah
wallapaper atau mengecatnya dengan warna yang sesuai. Jika tahapan ini
dilakukan, dinding akan lebih tahan terhadap air dan ruang pun tetap terlihat
cantik.
Daftar Pustaka :
http://id.wikipedia.org/wiki/Pemanasan_global
Daftar Pustaka :
http://id.wikipedia.org/wiki/Pemanasan_global
Tidak ada komentar:
Posting Komentar