Sabtu, 07 Februari 2015

Rembesan Air pada Dinding Rumah



 

    Curah hujan yang masih ekstrem di beberapa daerah di Indonesia menyebabkan tingginya tingkat kelembaban. Beberapa daerah mengalami beberapa permasalahan pada rumah mereka. Salah satu permasalahan yang sering terjadi yaitu rembesan air pada dinding. Rumah jadi lembab, tumbuh jamur, cat dinding yang mengelupas atau menggelembung, dan bau tidak sedap di dalam ruangan.
Penyebab rembesan:

    Dalam mengatasi rembesan bocor pada dinding rumah ini tidak bisa sembarangan. Terlebih dahulu kita harus mengidentifikasi apa penyebabnya, barulah kita bisa melakukan langkah-langkah untuk menanggulanginya. Pada umumnya rembesan air yang terjadi disebabkan beberapa hal seperti berikut:
1.       Plasteran luar dinding rumah tidak tahan air (waterproof) dan tahan lembab. Hal ini menyebabkan air mudah meresap melalui poripori dinding dan masuk ke dalam dinding rumah. Jika ini terjadi maka akan muncul bercak hitam atau cat yang mengelupas dan menggelembung. Karena adanya air yang terperangkap di antara dinding dan material cat.

2.           Munculnya retakan pada dinding juga menjadi salah satu faktor air merembes. Retakan dinding luar maupun dalam bisa terjadi pada proses pembuatan dinding yang kurang sempurna. Penyebabnya bisa campuran material yang kurang baik, misal penggunaan semen dan pasar kurang tepat atau material pasir yang banyak mengandung lumpur.

3.                 Intesitas air yang tinggi dan terus menerus mengenai dinding juga menyebabkan rembesan air. Misal area yang dekat Kamar Mandi atau dinding eksterior yang sering terpapar hujan secara terus menerus. Ini menyebabkan pemudaran pada cat dinding atau menyusutnya kualitas material.
Cara Mengatasi :

        Untuk mengatasi masalah rembesan air bisa dibedakan berdasarkan dari kondisi rumah,apakah rumah baru atau lama. Pada rumah baru berarti kita memperlakukan rumah secara detail untuk mengantisipasi rumah yang berpeluang rembes. Misal area kamar mandi, dapur, dan dinding luar yang terekspos. Pada rumah baru tahap finishing, perlakukan acian semen pada dinding secara khusus. Kita bisa menggunakan acian instan yang banyak dijual dipasaran. Material ini memiliki kualitas yang baik dan konsisten, sehingga pemakaiannya bisa merata dan sama. Di dalamnya sudah dicampur beberapa komponen aditif, sehingga acian fleksibel dan tidak menyebabkan retak rambut.

       Apabila tahapan finishing dilalui dengan benar, ada baiknya memproteksi kembali dengan waterproofing. Material ini pun banyak dijual dipasaran dengan warna dan kualitas yang beragam. Dengan double protection dinding diharapkan tahan air dan lembab, karena pori-pori sudah tertutup secara sempurna.

     Memperbaiki dinding yang terlanjur terkena rembesan air bisa dilakukan dengan material tambahan berupa waterproofing. Jika dinding yang rembes meninggalkan noda-noda tipis. Lakukan pengelupasan pada cat yang rusak, untuk kemudian diganti dengan waterproofing warna sesuai dengan selera. Jika kondisinya cukup parah, sebaliknya lakukan pengelupasan plasteran sampai terlihat dinding batam kemudian lakukan plasteran dan acian kembali. Material plasteran dan acian bisa menggunakan yang kemasan instan, karena di dalam material tersebut sudah bercampur zar aditif tambahan yang baik.

        Lakukan proses finishing akhir dengan waterproofing warna untuk mendapat hasil maksimal. Material ini bisa difungsikan sebagai pengganti cat, karena memiliki warna yang bervariasi. Jika warnanya kurang sesuai, kita bisa menambah wallapaper atau mengecatnya dengan warna yang sesuai. Jika tahapan ini dilakukan, dinding akan lebih tahan terhadap air dan ruang pun tetap terlihat cantik.

Daftar Pustaka :
 http://id.wikipedia.org/wiki/Pemanasan_global

Tidak ada komentar:

Posting Komentar